Imamira: Pemerintah Cuek Terumbu Karang Raja Ampat Dirusak Kapal

Imamira: Pemerintah Cuek Terumbu Karang Raja Ampat Dirusak Kapal

HARIANKRI.COM – Kabupaten Raja Ampat memiliki Ekosistem terumbu karang yang terbentang di paparan dangkal di hampir semua pulau-pulau. Tipe terumbu karang yang terdapat di Kepulauan Raja Ampat umumnya berupa karang tepi (fringe reef), dengan kemiringan yang cukup curam.

Dari keindahan terumbu karang itulah Kabupaten Raja Ampat dijuluki sebagai surga kecil terakhir di bumi. Hingga kini Raja Ampat menjadi destinasi wisata yang mendunia.

Namun di penghujung tahun 2019, sebuah kapal pesiar mewah Aqua Blu kandas di kepulauan Wayag kabupaten Raja Ampat, rabu (18/12/2019) lalu. Peristiwa ini diketahui, kamis (19/12/2019) dimana berita beredar di media online, dan juga media sosial facebook. Hal ini membuat sejumlah pemerhati lingkungan dan juga kalangan mahasiswa ikut bersuara.

Salah satunya Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Misool Raya (Imamira) Raja Ampat, Muhammad Damin Leitafalas. Kepada media melaui whatsAppnya, Jumat (20/12/2019) siang mengatakan bahwa kasus seperti ini bukan kali ini baru terjadi di wilayah Raja Ampat yang di jukuki “Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi”. Ia mengatakan bahwa sebelumnya pada tahun 2017 juga terjadi di pulau Jam Distrik Misool Selatan Kabupaten Raja Ampat Papua Barat.

Baca Juga :  Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Mat'Bat Rayakan Natal Bersama
“Kasus tabrak terumbu karang ini bukan hal yang baru lagi, beberapa akhir pekan ini. Kasus karang ini terjadi lagi bukan hanya di Waigeo, tetapi di Misool kasus yang sama terjadi di depan pulau Jam. Dari tahun 2017 sampai hari ini belum ada penyesaiaan  dari dinas lingkunang hidup dan pariwisata,” ungkapnya.
Imamira: Pemerintah Cuek Terumbu Karang Raja Ampat Dirusak Kapal
Ikatan Mahasiswa Misool Raya Raja Ampat Saat melakukan aksi demo beberapa bulan lalu di Kantor Misool Eco Resort Kota Sorong

Lebih lanjut Pria yang disapa Amin ini menjelaskan bahwa pada tahun 2017 di pulau Jam distrik Misool Selatan Raja Ampat dilakukan oleh KM Karena Budi Milik PT Misool Eco Resort. Hingga kini sudah mencapai 3 tahun, namun belum ada penyelesaiannya.

“Kasus karang yang ditabrak oleh kapal KM Karena Budi milik PT Misool ECO Resort itu  sudah hampir 3 tahun ini.  Belum ada proses penyelesaian dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata dengan PT Misool Eko Resort. Padahal kasus tersebut sudah terlalu lama,” tambahnya.

Baca Juga :  Harun Loji: Penghargaan Wisata Bahari ke Raja Ampat Hanya Slogan

Sebagai pimpinam organisasi, pibaknya sudah pernah melakukan audiensi bahkan sampai melakukan demontrasi terkait kasus penabrabak karang di pulau Jam. Hal ini dilakukan agar pemerintah menyelesaikan permasalahan yang terjadi mengingat witasawan yang datang silih berganti.

“Kami dari Imamir pernah melakukan audiensi, sampai tahapan aksi demonstrasi. Tetapi hal ini belum ditanggapi oleh Dinas pariwisata dan Lingkungan Hidup Raja Ampat. Kami berharap agar kasus karang yang terjadi di depan pulau Jam Misool Selatan agar segera diselesaikan oleh Dinas lingkungan Hidup dan Pariwisata,” tutupnya. (HSG)

Loading...