Korban Covid-19 Semakin Bertambah, Yakinkah Jogja New Normal?

Korban Covid-19 Semakin Bertambah, Yakinkah Jogja New Normal?

Korban Covid-19 Semakin Bertambah, Yakinkah Jogja New Normal? Oleh: M Azzam Al Fatih, Pemerhati umat dan aktivis dakwah.

Pemerintah secara resmi mengambil kebijakan new Normal. Sebuah kebijakan untuk membuka kembali aktivitas yang bersifat melibatkan banyak orang, seperti kantor, rumah makan, mall, pariwisata, dan sekolahan. Yang kemudian disambut oleh pemerintah daerah, mulai dari ibukota dan sekitarnya.

Jogja sendiri secara resmi akan melaksanakan kebijakan dalam waktu dekat. Meskipun satu, dua, perusahaan mulai membukanya secara mandiri seperti rumah makan dan kantor dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah, seperti jaga jarak, memakai masker, rajin cuci tangan.

jika kebijakan ini tetap dilaksanakan, akankah pemerintah, khususnya daerah siap menghadapi lonjakan kasus positif virus covid-19. Sebab dengan dibukanya kembali aktivitas baik pendidikan, sosial, dan pekerjaan memberi peluang terjadinya lonjakan kasus positif virus tersebut.

Seperti kita ketahui, Jogja telah terjadi lonjakan kasus positif 9 orang yang berasal dari calon perwira Polda DIY. Yang baru saja menjalani Diklat di Sukabumi. Seperti yang diberitakan oleh SKH Kedaulatan Rakyat hari Senin, tanggal 15 Juni 2020.

Pelonjakan penularan virus juga terjadi di karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, yang sebelumnya dinyatakan sebagai zona merah. bertambah pasien positif covid 19 sebanyak 4 orang. Di mana tambahan ini berasal dari cluster pedagang ikan keliling, yang semuanya masih satu kampung. Di khawatirkan akan bertambah lagi mengingat daftar pantauan orang di kampung tersebut juga banyak. (jogja.tribunnews.com)

Dua fakta tersebut harusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk membatalkan kebijakan New Normal. Dikhawatirkan akan melonjaknya pasien positif virus Corona di negeri ini khususnya jogjakarta. Dan akhirnya korban meninggal pun semakin bertambah.

Baca Juga :  Hindari Potensi Chaos, GPJ Dukung Polri Perkuat Intelijen

Bertambahnya korban virus Corona ini disebabkan karena pemerintah tidak bijak menanganinya. Di mana rezim ini lebih mementingkan ekonomi daripada nyawa rakyat. Namun ironisnya bukan untuk ekonomi rakyatnya, melainkan untuk kepentingan para kapitalis. Seperti kita ketahui bahwa kapitalis dalam jurang kebangkrutan terkena dampak wabah virus covid-19.

Maka, New Normal bukanlah solusi untuk rakyat namun solusi bagi kapitalis penjajah untuk menyelamatkan dari kebangkrutan. Rakyat hanya sebagai obyek pijakan agar mereka tetap bertahan meraup keuntungan lebih banyak.

Solusi terbaik untuk menangani wabah virus berbahaya ini hanya kepada solusi Islam. Di mana Islam pernah mengalami ujian wabah berbahaya pada masa Kholifah Umar. Lalu umarpun melakukan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu dengan menutup akses transportasi, menghentikan aktivitas, dan menjamin kebutuhan hidup rakyatnya selama pandemik. Dan dalam waktu tak lama virus tho’un dapat teratasi dengan jumlah korban sedikit. Di mana cara ini dikenal oleh kebanyakan orang saat ini bernama lockdwon.

Baca Juga :  Cebong: We love you... Kampret: Astaqfirullah, Sebuah Opini Dimas Huda

Alangkah baiknya jika negara membatalkan New Normal dan fokus terhadap penanganan virus Corona sampai tuntas dengan menerapkan lockdwon. Sebab pada dasarnya virus ini belum teratasi dan masih berbahaya. Sebagai bukti terjadi lonjakan korban disetiap harinya.

Dan alangkah baiknya juga, jika sistem penanganannya juga dirubah. Di rubah dengan sistem terbaik, sistem yang dapat memberi jaminan kebaikan dan ketentraman bagi manusia. Sistem itu tak lain adalah islam, yang tidak memanfaatkan kesulitan demi keuntungan dirinya. Namun lebih menyelamatkan seluruh korban dan keluarganya dengan ikhlas yang semata – mata hanya dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa sistem yang ada saat ini, yakni kapitalisme selalu mencari keuntungan dalam kondisi apapun. Termasuk rakyat yang sedang dalam ancaman virus mematikan, covid-19. Yang tidak belas kasihan terhadap rakyat, tapi justru medzolimi rakyatnya dengan sadis.

Semoga saja, sistem kufur kapitalisme segera terkubur dalam – dalam. Dan sistem Islamsh segera tegak di muka bumi. Agar ketika terjadi wabah virus mematikan, rakyat tidak terjadi lonjakan korban yang tinggi. Tapi justru lebih ditekan karena rakyat benar – benar di dilindungi.

Wallahu’Alam Bhishowwab.

Loading...