PKS: Hadapi Virus Corona, Indonesia Masih Punya LBM Eijkman

Mulyanto Menduga Faktor Teknis Pembangunan Jalan Tol Akibatkan Pipa PGN Bocor
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR-RI, Mulyanto

WARTARAKYAT.ID – Menghadapi penyebaran virus Corona yang kian meluas, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR-RI, Mulyanto mengingatkan pemerintah bahwa Indonesia mempunyai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBM Eijkman). Lembaga yang bernaung di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) ini dapat melakukan upaya preventif terhadap penyebaran virus tersebut.

Menurut Mulyanto, pemerintah harus bersikap cepat dan tegas mengambil kebijakan menyikapi penyebaran virus corona. Virus asal Wuhan China ini telah terbukti menelan banyak korban.

“Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Perlu ada upaya bersama agar penyebaran virus ini tidak terus meluas. Pemerintah harus cepat mengambil keputusan dan jangan meremehkan masalah besar ini,” kata Mulyanto di gedung DPR, Selasa (28/1/2020).

Baca Juga :  Juru Kampanye 01: Kita Menangkan Bapak Pra....Bapak Jokowi (Video)

Mulyanto menambahkan, masyarakat saat ini dalam kondisi panik. Karenanya, perlu ada tindakan nyata dari Pemerintah untuk menenangkan situasi yang ada.

“Libatkan semua elemen terkait untuk melakukan upaya preventif. Agar dampak infeksi virus mematikan tersebut tidak meluas,” ujar anggota Komisi VII DPR RI, yang membidangi masalah energi, lingkungan hidup dan IPTEK.

Doktor ahli nuklir lulusan Jepang ini mengingatkan pemerintah bahwa Indonesia mempunyai LBM Eijkman, sebuah lembaga riset yang bernaung dibawah Kemenristekdikti. Lembaga penelitian pemerintah ini bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran.

Mulyanto meminta agar LBM Eijkman lebih aktif meneliti penyebaran virus corona ini. Diharapkan dari penelitian itu dapat dihasilkan terobosan yang bisa mencegah meluasnya penyebaran virus corona.

Baca Juga :  Daya Rusak Kasus Jiwasraya Terhadap Kekuatan Ekonomi Nasional

“Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Yaitu melakukan penelitian biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran. Seharusnya LBM Eijkman dapat berperan lebih banyak dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona,” tutupnya. (OSY)

Loading...