Ketum GPI: Jangan Ada Perpecahan Hanya Karena Berbeda Pilihan dalam Pilpres

Pribumi Bangkit: Agus Flores Harus Maju di Pilkada Sulawesi Tengah

WARTARAKYAT.ID – Memasuki masa kampanye Pemilu 2024, banyak berita hoaks, provokasi dan kampanye hitam mulai bertebaran di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI). Diko Nugraha merasa prihatin dan berharap masyarakat untuk lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan.

“Masyarakat Indonesia harus mulai lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan. Karena perbedaan pilihan itu adalah rahmat dan sunnatullah,” tegas Diko dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).

“Pilihan Politik boleh berbeda, tetapi kerukunan dan sillaturrahim tetap harus dipupuk dan dijaga. Sehingga Pemilu 2024 ini dapat berjalan dengan sejuk dan damai,” lanjut Diko.

Untuk itu, Diko menyerukan kepada seluruh anak bangsa. Untuk tidak terprovokasi dan juga menyebarkan berita hoaks serta kampanye hitam.

Baca Juga :  Sebanyak 1 Juta Hak Suara Pelaut Indonesia Berpotensi Golput

“Provokasi, hoaks, kampanye hitam hingga ujaran kebenjian. Hanya karena perbedaan pilihan politik, akan mengakibatkan perpecahan, konflik horizontal dan disintegrasi bangsa,” ujar Ketua Umum GPI.

“Pemilu 2024 ini harus menjadi pemilu yang penuh dengan kegembiraan, memper erat persaudaraan. bukan memperkuat perbedaan dan mempertajam perpecahan di negeri ini,” imbuhnya.

Ia juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyambut pemilu 2024.

“Mari kita semua berpartisipasi aktif dan melakukan pengawalan terhadap pelaksanaan Pemilu tahun 2024. Agar berjalan secara jujur, adil dan damai yang diridhoi Allah SWT. Untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat,” ajak Diko.

“Kita sukseskan bersama Pemilu 2024 dengan aman dan penuh ketertiban. Hentikan postingan yang bersifat provokasi dan hoaks, tanpa didasarkan fakta,” ucapnya.

Baca Juga :  Diko Nugraha: Otoritas Tuhan Hari Ini Kalah Dengan Otoritas Hukum

Selain itu, Diko Nugraha juga menghimbau kepada peserta pemilu, elit politik dan juga para tim sukses. Untuk bersikap lebih arif dan tidak membuat konflik di masyarakat bawah.

“Kami berharap kepada peserta pemilu dan para elit partai politik serta para tim sukses untuk tidak membuat statemen dan narasi yang dapat memancing kegaduhan di masyarakat. Berpolitiklah secara santun, elegan dan bermartabat,” tutupnya. (RED).

Loading...