HMI MPO Jakarta Siap Membuka Data Oknum Polisi Yang Beking Pembeli Emas GB

WARTARAKYAT.ID, JAKARTA – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Jakarta jadwalkan Konfrensi Pers, Pelaporan Sejumlah nama oknum aparat yang disinyalir turut membekengi mafia pertambangan illlegal jenis dompeng, tembak larut, perendaman di loaksi eks PT. BPS Wasboli, Kali Anahon, Tong, Pembeli Emas, Pemasok Mercuri dan Sianida di Propam Mabes Polri.

Ketu HMI Haerun Tasane, Menjelaskan sejauh ini penegakan hukum di wilayah Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Gunung Botak maupun Gogorea hanya sebatas memangkas pohon namun tidak akar dan sumbernya sejak penutupan tambang tahun 2015.

Manerut haerun, praktek-praktek yang dilakukan selama ini hanya bagian permukaan saja dan tidak sampai menyentuh para mafia pemasok Sianida dan Mercuri ke pertambangan illegal. Padahal di wilayah wamsait menjamur pembeli emas illegal yang kerjanya menyuplai penambang membuat Dompeng, Lubang, Perendaman dan Tong. Bahkan mereka mendanai pengusaha glundungan atau tromol di wilayah pertambangan yang bahan ektraksi emasnya adalah Mercuri.

Baca Juga :  Pengacara Lucas: Ada Apa Dengan Komisi Pemberantasan Korupsi

Bahwa rekam jejak penyisiran tanggal 21 februari 2022 berlokasi di kali anahoni Polres Pulau Buru kerahkan alat berat gusur kurang lebih 200 bak-bak perendaman yang masif mengolah menggunakan Sianida. Kegiatan tersebut sesuai surat perintah Kapolres Pulau Buru nomor Sprin : 261/II/OPS.2/2022 di pimpin Kompol Ruben MH Sihombing Wakapolres Buru (sumber berita Siwalimanews).

“Hal ini membuktikan bahwa jelas penertiban perendaman merupakan perintah pimpinan di tulis dalam berita”.

Selain itu, tidak ada satu orang pengusaha dompeng dan bek yang di panggil untuk diperiksa serta di penjarakan oleh penyidik polres karena melakukan aktivitas terlarang di tambang gunung botak. Apakah ini yang dinamakan penegakan hukum atau para mafia ini sengaja dipelihara ataukah mereka kebal hukum. Sudah banyak penambang meninggal akibat dompeng, belum lama kasus penembakan penambang oleh oknum anggota Kepolisian yang menewaskan Sdr. Mene Nurlatu.

“Seharusnya praktek-praktek kegiatan ilegal ini ditindak tegas dan tidak ada aktivitas apapun di tambang Gunung Botak dan Gogorea”. Ungkapnya.

Baca Juga :  Kodim 0401/Muba Siap Sukseskan Pemilu 2019

Haerun siap menyerahkan data oknum-oknum kepolisian yang kerjanya membekengi pembeli emas, pasok mercuri, BBM ke tambang, peredaran sianida dan kegiatan illegal ke Propam Polri untuk diperiksa.

Berdasarkan informasi dari sumber yang tidak ingin namanya di sebutkan mengatakan harga Sianida per Kaleng 50Kg senilai 20 Juta, sedangkan Karbon 3 juta dan mercuri 600 ribu perkg. Kami berharap Mabes Polri dapat membentuk tim investigasi ke Pulau Buru bekerja mengungkap dugaan keterlibatan oknum-oknum Kepolisian dan tangkap aktor utama pemasok mercuri dan sianida serta pendana utama.

Arnol tegaskan Bapak Presiden Jokowi dorong Polri kerja keras mengembalikan kepercayaan Masyarakat. Mengingat komitmen Kapolri melalui Instruksi Kapolri soal pemberantasan illegal mining.

“Kami HMI MPO Cabang Jakarta mendukung atensi Kapolri Listyo Sigit berantas Mafia Pertambangan sampai ke akar-akar dan proses oknum aparat nakal yang sengaja memelihara para mafia pertambangan terkhususnya di Kabupaten Buru”, tutupnya. (AHM).

Loading...