WARTARAKYAT.ID – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat didampingi Wakil Bupati Kapuas H.M Nafiah Ibnor mengikuti Video Conference bersama Gubernur Kalimantan Tengah dan Bupati/Walikota se Kalimantan Tengah di ruang rapat Kantor Bupati Kapuas, Selasa (24/03/2020) siang. Video Conference ini membahas hal–hal apa saja yang sudah dilaksanakan Kepala Daerah di tiap–tiap Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Tengah dalam upaya pencegahan dan antisipasi dalam menghadapi penyebaran Virus Covid-19 (Corona) di wilayahnya masing – masing.
Kegiatan tersebut dihadiri Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Andres Nuah. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kapuas Dr. H. Junaidi dan Direktur RSUD dr. H. Soemarno Sosroadmodjo Kapuas dr. Agus Waluyo.
Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran menyampaikan bahwa Kalimantan Tengah telah menetapkan Status Siap Siaga Covid-19 (Corona). Dikatakan, jumlah Pasien Positif Corona di Kalimantan Tengah ada tiga orang. Yang terdiri dari satu orang dewasa, satu orang milenial dan satu orang anak. Ia berharap agar para pasien bisa lekas sembuh serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan Negatif Corona.
Gubernur Kalimantan Tengah juga menyampaikan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo agar Kepala Daerah tidak boleh melakukan perjalanan dinas keluar daerahnya masing – masing tanpa izin dari Presiden. Instruksi ini berlaku sampai batas waktu yang sudah ditentukan.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menjelaskan rapat melalui video conference kali ini adalah untuk menindaklanjuti hasil rapat video conference dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para Menteri. Presiden menginstruksikan Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota, langkah–langkah yang harus diambil menghadapi Covid-19 (Corona), khususnya di Kalimantan Tengah.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dalam laporannya kepada Gubernur Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa Kabupaten Kapuas menetapkan status Siaga Darurat. Disampaikan pula bahwa Kabupaten Kapuas termasuk dalam zona Hijau. Ben Brahim juga menyampaikan bahwa Kapuas sudah membentruk Satgas Pencegahan Corona. Tim ini terdiri dari Pemkab, TNI/POLRI, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat mulai tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa.
Pihaknya juga melaksanakan sosialisasi menggunakan mobil operasional ke masyarakat mengenai bahayanya Virus Corona (Covid-19). Pemkab Kapuas juga sudah membagikan vitamin dan masker secara gratis kepada masyarakat menengah ke bawah.
“Saya menyampaikan bahwa Kapuas saat ini sejak tanggal 23 Maret 2020 sudah menetapkan Status Siaga Darurat dalam menghadapi Virus Covid-19. Dan saya bersyukur karena Kapuas termasuk dalam Zona Hijau. Saat ini kami, Pemerintah Daerah sudah membentuk Tim Satgas Pencegahan Covid-19 (Corona-red). Yang terdiri dari Pemkab, TNI/POLRI, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. Mulai tingkat kabupaten atau pemkab itu sendiri, kecamatan hingga ke desa – desa sudah kami bentuk. Kami juga melalui dinas terkait sudah membagikan vitamin dan masker kepada masyarakat Kapuas secara gratis kepada masyarakat menengah ke bawah,” ucap Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat.
Ben Brahim menambahkan bahwa Kabupaten Kapuas sudah menetapkan Callcenter yang siap membantu masyarakat selama 24 jam penuh. Posko – posko Satgas Corona juga sudah didirikan di perbatasan- perbatasan Kapuas. Tujuannya agar mencegah virus masuk wilayah Kabupaten Kapuas.
Dalam hal pangan, Pemkab Kapuas juga sudah siap untuk waktu tujuh bulan kedepan. Untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Kapuas, harga bahan pokok di Kabupaten Kapuas masih dalam keadaan stabil.
Insentif tenaga medis di Kabupaten Kapuas untuk penanganan Corona juga menjadi perhatian Ben Brahim. Bupati Kapuas juga melaporkan kalau Kapuas sudah melakukan penyemprotan disinfektan di jalan–jalan sekitaran pasar Sanjaya dan lain – lain di Kabupaten Kapuas.
Terakhir, Bupati Kapuas menambahkan bahwa di Kapuas ada tujuh Orang Dalam Pemantauan (ODP). Untuk alat kesehatan bagi tenaga medis, Kapuas sudah memotong anggaran untuk kebutuhan medis dalam penanganan Corona. (ROB)