Relawan Jokowi: Lebih Baik Fokus Kasus Jiwasraya Daripada Urus ISIS

Relawan Jokowi: Lebih Baik Fokus Kasus Jiwasraya Daripada Urus ISIS
Ilustrasi

WARTARAKYAT.ID – Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) meminta presiden Jokowi beserta jajarannya agar fokus terhadap pembangunan ekonomi dan kasus Jiwasraya ketimbang gaduh pemulangan WNI Eks Kombatan ISIS.

Menurut Ketua Umum Baranusa, Adi Kurniawan kondisi ekonomi nasional saat ini lebih mengkhawatirkan. Pasalnya, kata Adi, pertumbuhan ekonomi nasional yang mentok pada angka 5% bahkan lebih parah dari periode sebelumnya.

“Kami menilai alangkah lebih baiknya presiden beserta jajarannya fokus terhadap pembangunan ekonomi nasional. Daripada gaduh soal pemulangan WNI Eks Kombatan ISIS. Sebab, kondisi ekonomi nasional kita saat ini sudah masuk pada posisi yang lebih mengkhawatirkan,” ujar Adi lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (9/2/2020).

Selain itu, pihaknya juga meminta Pemerintahan Jokowi untuk tetap fokus terhadap kasus korupsi yang terjadi di beberapa perusahaan milik BUMN seperti kasus Jiwasraya, Asabri, Taspen. Sebab, kata Adi, kasus tersebut bukan kasus korupsi biasa karena telah merugikan uang negara hingga puluhan triliun rupiah.

Baca Juga :  Lompatan Ekonomi Indonesia Dimulai Dari Lompatan Sandi di Sidoarjo
“Belum lagi soal kasus skandal Mega korupsi yang terjadi di beberapa perusahaan milik BUMN. Seperti kasus Jiwasraya dan lain-lain yang masih belum terbongkar hingga jelas. Kita pikir hal tersebut jauh lebih penting daripada mengurus polemik pemulangan WNI Eks Kombatan ISIS,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Agama, Fachrul Razi menyatakan sebanyak 600 WNI yang sempat bergabung dalam kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), akan dipulangkan ke Tanah Air dari Timur Tengah. Informasi tersebut diterima Fachrul dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Proses pemulangan mereka akan terwujud, kata Fachrul, dalam waktu dekat.

Menurut Fachrul, pemerintah tetap menerima mereka kembali karena Indonesia memiliki kewajiban untuk mengawasi dan membina ratusan WNI yang sempat tergabung ke dalam ISIS.

Baca Juga :  Setan Gundulnya Bernama Taipan Mafia, Opini Sri Bintang Pamungkas

“Sekarang mereka terlantar di sana dan karena kepentingan kemanusiaan minta dikembalikan ke Indonesia. Itu termasuk kewajiban kita bersama untuk mengawasinya dan membinanya. Mudah-mudahan mereka bisa kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik. ” ujar Fachrul dalam pidato sambutannya di acara Deklarasi Organisasi Kemasyarakatan Pejuang Bravo Lima (PBL), Discovery Ancol Hotel, Jakarta Utara pada, Sabtu (1/2/2020).

Pernyataan tersebut disambut Presiden Jokowi dengan penolakan. Meski Jokowi mengatakan hal tersebut akan dibahas dalam rapat terbatas. Namun, secara pribadi Jokowi sendiri menolak atas pemulangan WNI Eks Kombatan ISIS tersebut. (AMN)

Loading...