Di-bully Pembela Maksiat, ACTA: Andre Rosiade Anggota Dewan Syariah

Di-bully Pembela Maksiat, ACTA: Andre Rosiade Anggota Dewan Syariah
Andre Rosiade saat mendampingi petugas kepolisian saat melakukan penggerebekan praktek prostitusi di Kota Padang, Minggu (26/1/2020).

WARTARAKYAT.ID – Wakil Ketua ACTA Ali Lubis menyebut gelar “Anggota Dewan Syariah” pantas dinobatkan kepada Andre Rosiade. Menurutnya, berkat aksi luar biasa dan ide jenius Andre, berhasil membongkar praktek prostitusi online di dapilnya, yakni Sumatera Barat.

Provinsi Sumatera Barat khususnya Kota Padang sangat terkenal sekali sebagai Kota Syariah karena Penduduknya yang taat beribadah, selain itu kota tersebut banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional dan para Buya di negeri ini.

“Anggota Dewan Syariah pantas dinobatkan kepada Andre Rosiade. Sebagai anggota DPR atau Wakil Rakyat, dia sangat cepat tangap atas keluhan dan keresahan kosnstituen di dapilnya. Khususnya terkait maraknya prostitusi online,” kata Ali Lubis, di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca Juga :  Ketum dan Sekjen GPI: Selamat, Haris Pertama Jadi Ketua Umum KNPI

Menurutnya, secara hukum apa yang dilakukan Andre Rosiade dengan memberikan informasi kepada pihak berwajib sangat tepat. Sedangkan pro dan kontra atas aksinya tersebut, Ali Lubis menegaskan, adalah hal biasa.

“Bahkan menjadi luar biasa tatkala membuat para pembela maksiat kelojotan. Dengan dalil macam-macam, malah membully Andre,” ujar Ali Lubis.

Lanjutnya, kasus seperti ini sudah banyak contoh dan terbongkarnya pun menurut Ali Lubis persis dengan yang dilakukan Andre, yaitu Undercover Buying. Dikatakan bahwa trik ini biasa dilakukan dalam tindak pidana narkoba.

“Pembela maksiat tentu tidak suka atas aksi ini. Namun bagi pemilihnya (Andre-red), dia dianggap pahlawan atau super hero. Karena sudah menindaklanjuti keluhan mereka. Tapi it’s OK, maju terus Andre Rosiade. Walaupun bully-an, cacian dan makian akan menerjangmu dari Sang Pembela Maksiat,” tutupnya. (OSY)

Baca Juga :  Pak Andre Rosiade, Bukankah di DPR Banyak Juga “Pelacuran”?
Loading...