Gerakan Kedaulatan Rakyat Ganti Rezim
Oleh: Malika Dwi Ana
(Pengamat Sosial Politik)
Gerakan atau keinginan untuk mengganti rezim pasti disebabkan oleh ketidakpuasan. Emosi yang dekat dengan ketidakpuasan ini biasanya berwujud marah atau kecewa. Pada kasus tertentu bisa sedih, tetapi jarang.
Di lain sisi, keinginan untuk mempertahankan rezim disebabkan oleh kepuasan. Merasa memperoleh sesuatu. Orang yang puas atau kenyang ya wajar untuk gembira dan merasa memiliki posisi menang. Sayangnya, seringkali dipakai buat membully dan menghina.
Gambaran emosi tersebut terlihat betul dalam interaksi di sosial media. Pilihan cara nge-gasnya memang beda. Kubu capres-cawapres, 01 (Joko Widodo – Ma’ruf Amin) lebih sarkastik dan melihat banyak kasus pelanggaran HAM di peristiwa, 22 – 22 Mei 2019 M. lalu sebagai mainan, atau peristiwa banyaknya petugas KPPS yang meninggal dianggap suatu kewajaran, dibandingkan dengan mortality rate, sebagian bilang sudah takdir atau ketentuan Tuhan. Sampai di sini ya cuthel, tamat, gak ada pertanyaan karena dimentokkan pada takdir Tuhan. Lalu serta merta kekritisan itu terhenti, parahnya malah tidak punya empati pada yang melihat ini dengan serius.
Kubu capres-cawapres, 02 (Prabowo Subianto – Sandiaga Shalahuddin Uno, nge-gas dengan rasa kesal. Saya pikir jika orang seperti Rocky Gerung (Dosen Filsafat), begitu mudah untuk mengucap dungu ya karena dia merasa frustrasi dengan level pemahaman orang-orang yang dihadapinya. Kesal itu wajar…
Anda bisa terus bermain-main dengan narasi ini, bikin orang kesal—lalu jadi marah—terus ditertawakan dan seterusnya. Atau memilih untuk mulai berempati. Memahami jika ada orang yang puas dan ada yang tidak puas atas rezim ini.
Yang misterius itu adalah orang-orang kubu capres-cawapres, 01 yang baper dan ngamukan jika baca postingan (tulisan-tulisan) saya. Merasa puas dan meyakini junjungannya menang, tapi kok masih ngamuk-ngamuk sama (kepada) oposan — warung kopi ndeso macem saya. Obat tidak diminum gituh? Mbok ya syukuran kek, nanggap ndangdutan, pan kite bisa sama-sama goyang.
Tareeeekkk maaang…!!!