WARTARAKYAT.ID – Bukan berita baru mengenai maraknya pembahasan 2019 sebagai Tahun Politik, selain itu banyak bermunculan organisasi relawan dalam rangka menyambut eforia dan suksesi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI. Sebagian relawan dan ormas getol untuk menyuarakan keinginannya 2019 Ganti Presiden.
Dari hangatnya isu Pergantian Presiden tersebut, Komite Persatuan Nasional – Ganti Presiden (KPN-GP) 2019 yang dimotori oleh Yudi Syamudi Suyuti akan mengadakan “Rapat Rakyat Indonesia” yang rencananya akan dilaksanakan pada hari: Rabu, (18/07/2018). Dan bertempat di Gedung Djoang 45, Jl. Menteng Raya 31. Jakarta Pusat (Gedung DHD) pada pukul:13:00 Wib sampai dengan Selesai.
KPN-GP 2019 adalah gabungan dari 200 lebih perwakilan ormas dan komunitas serta relawan yang bersepakat untuk Ganti Presiden melalui Pilpres 2019. KPN-GP juga mengundang seluruh perwakilan organisasi, baik dari kelompok, komunitas jaringan maupun dari individu yang belum bergabung untuk ikut dalam acara yang akan digelar pada hari rabu tersebut.
Rapat Rakyat Indonesia tersebut mengagendakan beberapa hal, yakni:
1. Penjelasan tentang dibentuknya KPN-GP 2019 sebagai salah satu kekuatan alternatif demokrasi dan kerakyatan yang sesuai Pancasila dan UUD 45.
2. Konsolidasi untuk menetapkan Platform Bersama sebagai Kekuatan Rakyat Banyak dalam membangun kekuatan perjuangan dengan Koalisi Partai Politik Oposisi.
3. Menetapkan nama Calon Presiden yang didukung penuh untuk dimenangkan oleh Komite pada Pilpres 2019.
Kegiatan tersebut mendapatkan respon positif serta apresiasi dan dukungan dari Panglima Forum Syuhada Indonesia, Diko Nugraha.
“Saya menyatakan mendukung penuh kegiatan tersebut, karena acara tersebut sebagai ajang Konsolidasi Nasional. Serta dapat membangun harapan baru untuk bangsa Indonesia kedepan” katanya.
Diko juga menyatakan, “bahwa Acara Komite Persatuan Nasional ini adalah bagian dari perjuangan rakyat dalam bingkai cinta NKRI. Dengan membangun harapan yang baik bagi pemerintahan Indonesia kedepan”
Lanjut Diko, “bahwa saya dari FSI akan ikut mendukung penuh apalagi ini sesuai dengan perjuangan kita ASAL BUKAN JOKOWI (ABJ). Yang akan di gaungkan menjadi gelombang perlawanan rakyat terhadap rezim yang kurang ramah dengan budaya dan kultur demokrasi kita. Indonesia memiliki banyak tokoh potensial yang bisa membawa perubahan nasib rakyat Indonesia khususnya ‘PRIBUMI’ asli. Indonesia saat ini telah keluar dan terkoyak dari konstitusi kita “UUD 45 ASLI” pungkasnya. (AMN)