Mabuk Pancasila Alergi Agama. Opini Syarifa Ashillah

Mabuk Pancasila Alergi Agama. Opini Syarifa Ashillah
Mabuk Pancasila Alergi Agama. Oleh: Syarifa Ashillah, Member Revowriter Kaltim, Pemerhati Ekonomi politik Islam.

Mabuk Pancasila Alergi Agama. Oleh: Syarifa Ashillah, Member Revowriter Kaltim, Pemerhati Ekonomi politik Islam.

Salam menurut KBBI adalah damai, pernyataan hormat. Sedang salam dalam islam yaitu assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu memiliki arti semoga keselamatan, rahmat Allah serta keberkahanNya terlimpah kepada kalian. Dan setiap muslim yang di beri salam wajib membalas salam tersebut yang juga memiliki arti serupa yaitu mendoakan kembali si pemberi salam. Salam dalam islam tak sekadar saling mendoakan namun juga bernilai pahala di sisi Allah sesuai dengan riwayat Abu Hurairah RA.

Di luar agama Islam salam pun bermakna sebagai doa keselamatan. Namun belakangan ini netizen di hebohkan oleh sebuah artikel dari situs Demokrasi.co.id yang di viralkan oleh akun Asrul Hamzah, akun tersebut menampilkan tangkapan layar judul berita situs tersebut yaitu “BPIP usulkan ganti Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu dengan salam Pancasila”. Dan menuai berbagai respon di tengah-tengah masyarakat.

Namun menurut direktur sosialisasi komunikasi dan jaringan BPIP, Aries Heru Utomo menjelaskan pernyataan itu keluar sebelum kepala badan BPIP itu melakukan Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan komisi II DPR RI. (Viva.co.id)

Menurut Yudian Wahyudi (Ketua badan BPIP) harus ada kesepakatan nasional mengenai bentuk salam dalam pelayanan publik. Selama ini muncul sebuah masalah ketika mengucapkan salam karena mesti 5 atau 6 bentuk salam sesuai dengan keyakinan masing-masing. Kesepakatan tersebut haruslah menumbuhkan semangat kebangsaan, persatuan serta menguatkan kesatuan. Maka salam Pancasila adalah hal yang cocok agar tak ada lagi sikap intoleran di hadapan publik tandasnya.

Baca Juga :  Pengacara Penambang Rakyat: Tuntutan JPU Keliru dan Gagal Paham
Padahal selama ini salam tak pernah menimbulkan kegaduhan. Rezim saat ini acap kali menyerang nilai-nilai Islam mulai dari pelarangan cadar dan celana cingkrang, mereduksi ajaran Islam yaitu khilafah dan jihad, mengganti salam, dan yang terbaru agama adalah musuh terbesar Pancasila dan ayat Konstitusi di atas ayat kitab suci.

Pancasila di jadikan indikator loyalitas seseorang kepada bangsa dan negara sedang seseorang yang menjalankan ajaran agama dan menyebarkan ideologi Islam maka di sebut radikal, ekstremis bahkan teroris. Sungguh kerancuan berpikir. Menuduh kelompok Islam yang ingin memperjuangkan syariat Islam di tegakkan sebagai ancaman, bahkan musuh bersama. Tak salah kemudian umat muslim menganggap rezim ini anti Islam.

Agama (Islam) sering di benturkan dengan nilai-nilai Pancasila. Sejatinya Islam tidak ada pemisahan persoalan agama dan politik menjadi dua institusi yang berbeda. Menurut John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford, dalam Islam, negara sebagai institusi politik diselenggarakan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan Islam, menjaga ummah, dan menjamin pelaksanaan syariat (hukum Islam).

Baca Juga :  Kontempelasi, Pancasila, Islam dan Khilafah, Opini Prihandoyo Kuswanto

Namun berbeda jika di sebuah negeri menerapkan sistem sekularisme yaitu pemisahan agama dan kehidupan maka agama di anggap sebagai candu yang merusak tatanan kehidupan. Agama di anggap musuh yang harus di singkirkan dan hanya di pakai di ranah individu saja.

Sekularisme menjadi biang munculnya islamophobia di berbagai negeri di belahan dunia, di lansir dari Republika.co.id AS telah menggelontorkan dana sebesar 40 juta dolar guna mengampanyekan islamophobia ini merupakan proyek global. Tujuan proyek ini adalah untuk menghalau kebangkitan islam karena barat takut akan kembalinya kekuatan politik Islam. Jadi dengan Islamphobia mereka ingin menghentikan laju kesadaran politik Islam. Karena coretan sejarah telah membuktikan 13 abad lamanya islam berjaya menguasai 2/3 dunia di bawah satu kepemimpinan yaitu sistem khilafah.

Saatnya kita memperjuangkan sebuah sistem yang akan menerapkan islam secara keseluruhan sehingga Allah menurunkan berkahNya sehingga akan tampak kerahmatan Islam

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al A’raf 96)

Loading...